Rabu, 27 Agustus 2008

MENGATASI STRESS

Penyebab Stres.


Orang-orang seringkali mengatak Stres. sebenarnya yang terkena stress adalah suasana fisik sedangkan secara kejiwaan sering disebut defresi yang artinya adalah merasakan kecemasan, keteganngan yang dapat disebabkan oleh banyak faktor misalnya suasana yang terjadi dilingkungan keluarga antaralain orangtua yang bercerai atau bapak ibu yang memiliki sikap kurang bijaksana dapat menimbulkan ketegangan pada anak-anaknya. orang tua yang tidak berbuat adil atau memiliki track record yang kurang baik maupun buruk seperti perceraian, selingkuh dll dapat menyebabkan orang lain merasa tertekan. Sebaliknya orang tua juga adapat merasakan stres ketika anak-anaknya nakal, Batin yang tidak tenteram dapat diakibatkan kerena kebanyakan anak maupun tidak memilki anak. Seorang suami yang selalu bersikap kasar, egois serta mau menang sendiri, tentu akan menyusahkan sang istri. sebaliknya istri yang sangat boros dan tidak menyejukkan dirumah ini juga akan dapat mengakibatkan stres.


Tenang dengan keteguhan Iman.

Kalau terus-terusan seperti ini lalu kapan bahagianya hidup kita ini? Beginilah keadaan kita jika kita tidak trampil dalam bersikap. yang kita dapatkan adalah kesengsaraan dalam hidup. Kalau dijalanan yang macet menjadikan kita stres, begitu juga jika tidak ada uang yang tidak cukup untuk jalan. Oleh karena itu ingatlah akan keberadaan Tuhan, dengan mengingat Tuhanlah hati menjadi tenteram, ketentraman akan terasakan manakala hati larut dalam pertolongan dan perlindungan kasih sayang Tuhan.


Siap menghadapi Keyataan.

Manusia harus sadar bahwa hidup adalah sebagaiman yang mereka alami, tidak ada yang aneh. Kita akan sering menghadapi hal-hal yang menyenangkan dan hal-hal yang tidak menyenangkan, ini realistis sekali. Sehingga tidak mengherankan seandainya yang akan terjadi besok tidak sesuai dengan keinginan kita, untuk itu kita harus siap menghadapi hal-hal tidak terduga karena itu memang bagian dari seni hidup.


Sesuai dengan Kemampuan Diri.

Keterampilan untuk bersikap realistis menghadapi kenyataan harus kita miliki. Kita sebaiknya selalu mempersiapkan hati agar mampu menerima kenyataan. Sebaiknya setiap orang harus belajar realistis, menerima kenyataan dengan hati yang lapang, Sebaliknya tidak ada gunanya memikirkan hal-hal yang tidak realistis dan tidak sesuai dengan kenyataan.


Pasti ada kemudahan.

Sebaiknya kita menghibur diri bukan dengan hiburan semu, Kita bahagiakan diri ini karena tindakan paling tepat adalah bukan menyengsarakan diri, janganlah kita membesar-besarkan bahkan mendramatisir sesuatu persoalan, jangan pula jika terjadi sesuatu lalu kita menghadapinya dengan panik, jangan berucap "wah!, ...aduh... hendaklah kita bersiakp tenang dan berusaha mengendalikan diri. Adalah lebih baik kita mengatakan "Ya Tuhan beri lah saya ketengan..."sehingga Tuhan pasti akan memberikan jalan keluarnya. Satu kesulitan, dua kemudahan Tuhan tidak akan mungkin lalai.(by berto)


Tidak ada komentar: