Kamis, 11 September 2008

KUNCI MEMILIH MURAI BATU BAKALAN YG BAIK


KIAT MEMILIH MURAI BATU
~~~~~~~~oo0oo~~~~~~~


Murai batu seperti juga burung-burung lainnya , sejak lahir sebenarnya sudah memiliki pola suara khas, Akan tetapi pola suara khas turunan itu belum cukup untuk membentuk karakter suara setiap burung sehinggal dihasilkan suara kicauan berkualitas tinggi. Untuk itu murai batu muda harus menirukan kicauan murai batu dewasa. Kalau tidak burung tersebut tidak akan mampu mengembangkan kemapuan berkicaunya secara maksimal.
Dengan proses seperti itu, tidaklah aneh jika murai batu muda biasa disebut bakalan kualitasnya juga berbeda. Pemelihihan bakalan murai batu yang tepat akan memudahkan pemiliknya untuk melatih burung tersebut sampai dapat berkicau dengan bagus. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bakalan antara lain : cirri fhisik, membedakan murai batu bakalan jantan dan betina, serta tingkat usia bakalan. Ketiga factor tersebut sering digunakan sebagai pedoman dalam memilih bakalan murai batu. Namun perlu diketahui ke tiga factor tersebut tidak menjadi jaminan bakalan murai batu kelak mampu berkicau bagus dan baik, masih ada pengaruh cara melakukan perawatan dan kondisi lingkungan. Bagus tidaknya kicauan murai batu baru akan terbukti setelah beberapa lama dalam perawatan.

A. Ciri-ciri Bakalan yang baik.

Syarat utama memilih bakalan ialah mencari burung yang sehat. Kesehatan burung (bakalan) dapat dilihat dari geraknya yang lincah, bulu sayap tidak mengembang, bulu kepala tidak berdiri dan burung tidak selalu diam disangkar. Ciri khusus untuk bakalan yang bagus dapat dibagi menjadi dua yaitu Ketrekan dan cirri fisik. Cirri fisik meliputi ukuran dan bentuk : tubuh, ekor, kaki, paruh kepala, leher dan mata.

1. Ciri Ketrekan.
Pengertian ketrekan disini ialah suara yang selalu disuarakan oleh setiap burung murai, suara trek…trek…trek…akan diperdengarkan oleh burung setiap ada sesuatu yang mencurigakan maupun sangkarnya didekati sambil melompat lompa ke jeruji sangkarnya. Besarnya suara ketrekan tersebut biasanya dijadikan pedoman untuk menilai kualitas bakalan murai batu, jika suaranya bersambung seperti : trek…trek…trek…maka bakalan murai batu tersebut akan bersuara keras bila sudah dewasa. Suara ketrekan yang pendek dan lamban merupakan ciri burung yg kicauannya tidak keras, Tentu saja potensi itu baru dapat berkembang jika burung ini dirawat dengan baik.

2. Ukuran dan Bentuk tubuh.
Bakalan murai batu yang bagus bertubuh besar dan panjang, pada saat berkicau bakalan murai batu yang seperti itu akan terlihat gagah, anggun dan menarik pada waktu dilombakan dan dapat mempengaruhi mental burung lainnya.

3. Ekor.
Keadaan ekor bakalan murai batu merupakan factor penting dalam memilih bakalan murai batu, Masalahnya dapat terjadi kemungkinan bulu ekor muraibatu tercabut saat burung ini ditangkap. Jika hal ini terjadi maka bulu ekor itu akan sulit tumbuh lagi.

4. Kaki.
Dalam memilih bakalan murai batu, jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terdapat di bagian bawah antara jari dan pangkal kuku.
Warna kaki murai batu ada 3 macam yaitu, : warna Cokelat muda kemerah-merahan, kuning keputihan. Para kicauan mania banyak yang percaya bahwa burung berkaki cokelat kehitaman adalah murai yang bermental baja. Sebenarnya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Mental dan kicauan murai batu yang bagus lebih banyak dipengaruhi ileh factor keturunan dan perawatan yang baik.

5. Paruh.
Bentuk paruh dapat menentukan besar kecilnya kicauan murai batu. Para kicauan mania lebih banyak memilih burung berparuh agak panjang dan tidak terlalu tebal, Burung berparuh seperti ini biasanya memiliki kicauan yang besar, keras dan tajam.

6. Kepala
Kebanyakan bentuk kepala murai batu agak bulat, Meskipun sulit, sebaiknya mencari kepala yang agak gepeng dan tidak terlalu bulat. Kepala seperti itu dapat menunjang penampilan dan gaya burung waktu berkicau.

7. Leher.
Umumnya murai berleher panjang akan berkicau panjang, sambung menyambung, keras dan tajam. Selain itu gaya saat berkicau murai batu yang berleher panjang lebih bagus dibandingkan murai batu berleher pendek.

8. Mata.
Jarang sekali penggemar burung yang memperhatikan mata bakalan. Yang penting mata itu sehat, tidak cacat atau tidak sedang sakit. Sebagian penggemar murai batu lebih suka memilih bakalan yang matanya melotot. Ada anggapan bahwa murai batu yang bermata melotot bersifat galak dan lincah. Selain itu ukuran badannya lebih besar dibanding burung sejenisnya.

B. Membedakan Murai batu Jantan dan Betina
Mengetahui perbedaan murai batu jantan dan Betina merupakan satu factor penting dalam tehnis pemeliharaan burung ini. Sebab hanya murai batu jantang saja yang dapat berkicau dengan bagus, Murai batu betina sebenarnya tidak bisu, tetapi kicauannya jarang dan suaranya kecil.

1. Ciri Fisik.
Burung murai batu yang dijual dipasar burung dapat dibagi menjadi tiga bagian tingkat usia: yaitu Dewasa, Muda hutan, Anakan. Ciri fisik muda hutan dan dewasa sama, akan tetapi yang agak berbeda dan cukup sulit dilihat ialah murai anakan. Berikut ini adalah cirri fisik masing masing golongan murai batu :
a. Burung murai batu jantan dewasa dan muda hutan:
- Bulu tumbuh berwarna hitam sangat pekat, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya Besar.
- Ekornya Panjang, besar dan kuat.
- Bulunya tidak terlalu kasar.
- Sisik kaki agak kasar.
b. Burung murai batu betina dewasa.
- Bulunya berwarna hitam agak kotor atau keabu abuan, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya berukuran kecil
- Ekornya pendek dan kecil
a. Burung Murai batu Anakan Jantan.
- Dibagian dada yang kelak ditumbuhi bulu berwarna hitam ada bintik warna cokelat
- Ukuran badan cukup besar dan agak panjang
- Ekor agak panjang dan besar.
- Disayap ada totol totol berwarna cokelat (belum hitam seluruhnya)
d. Burung Murai batu Betina Anakan.
- Dibagian dada kelak ditumbuhi bulu hitam kotor atau keabuabuan, ada ada bulu muda berwarna keputihan dan sedikit bercampur cokelat tipis. Wrna itu memanjang ke bawah.
- Badan agak kecil
- Ekor pendek dan kecil.

Demikian sekilas kiat mengetahui murai batu bakalan jantan dan betina agar para hobiis pemula komunitas murai batu mempunyai panduan jika hendak membeli atau memilih murai batu dewasa dan anakan. Semoga berhasil.(Red. Alberto”Ariesbertos”08)

KUNCI MEMILIH MURAI BATU BAKALAN YG BAIK

KIAT MEMILIH MURAI BATU
~~~~~~~~oo0oo~~~~~~~


Murai batu seperti juga burung-burung lainnya , sejak lahir sebenarnya sudah memiliki pola suara khas, Akan tetapi pola suara khas turunan itu belum cukup untuk membentuk karakter suara setiap burung sehinggal dihasilkan suara kicauan berkualitas tinggi. Untuk itu murai batu muda harus menirukan kicauan murai batu dewasa. Kalau tidak burung tersebut tidak akan mampu mengembangkan kemapuan berkicaunya secara maksimal.
Dengan proses seperti itu, tidaklah aneh jika murai batu muda biasa disebut bakalan kualitasnya juga berbeda. Pemelihihan bakalan murai batu yang tepat akan memudahkan pemiliknya untuk melatih burung tersebut sampai dapat berkicau dengan bagus. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bakalan antara lain : cirri fhisik, membedakan murai batu bakalan jantan dan betina, serta tingkat usia bakalan. Ketiga factor tersebut sering digunakan sebagai pedoman dalam memilih bakalan murai batu. Namun perlu diketahui ke tiga factor tersebut tidak menjadi jaminan bakalan murai batu kelak mampu berkicau bagus dan baik, masih ada pengaruh cara melakukan perawatan dan kondisi lingkungan. Bagus tidaknya kicauan murai batu baru akan terbukti setelah beberapa lama dalam perawatan.

A. Ciri-ciri Bakalan yang baik.

Syarat utama memilih bakalan ialah mencari burung yang sehat. Kesehatan burung (bakalan) dapat dilihat dari geraknya yang lincah, bulu sayap tidak mengembang, bulu kepala tidak berdiri dan burung tidak selalu diam disangkar. Ciri khusus untuk bakalan yang bagus dapat dibagi menjadi dua yaitu Ketrekan dan cirri fisik. Cirri fisik meliputi ukuran dan bentuk : tubuh, ekor, kaki, paruh kepala, leher dan mata.

1. Ciri Ketrekan.
Pengertian ketrekan disini ialah suara yang selalu disuarakan oleh setiap burung murai, suara trek…trek…trek…akan diperdengarkan oleh burung setiap ada sesuatu yang mencurigakan maupun sangkarnya didekati sambil melompat lompa ke jeruji sangkarnya. Besarnya suara ketrekan tersebut biasanya dijadikan pedoman untuk menilai kualitas bakalan murai batu, jika suaranya bersambung seperti : trek…trek…trek…maka bakalan murai batu tersebut akan bersuara keras bila sudah dewasa. Suara ketrekan yang pendek dan lamban merupakan ciri burung yg kicauannya tidak keras, Tentu saja potensi itu baru dapat berkembang jika burung ini dirawat dengan baik.

2. Ukuran dan Bentuk tubuh.
Bakalan murai batu yang bagus bertubuh besar dan panjang, pada saat berkicau bakalan murai batu yang seperti itu akan terlihat gagah, anggun dan menarik pada waktu dilombakan dan dapat mempengaruhi mental burung lainnya.

3. Ekor.
Keadaan ekor bakalan murai batu merupakan factor penting dalam memilih bakalan murai batu, Masalahnya dapat terjadi kemungkinan bulu ekor muraibatu tercabut saat burung ini ditangkap. Jika hal ini terjadi maka bulu ekor itu akan sulit tumbuh lagi.

4. Kaki.
Dalam memilih bakalan murai batu, jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terdapat di bagian bawah antara jari dan pangkal kuku.
Warna kaki murai batu ada 3 macam yaitu, : warna Cokelat muda kemerah-merahan, kuning keputihan. Para kicauan mania banyak yang percaya bahwa burung berkaki cokelat kehitaman adalah murai yang bermental baja. Sebenarnya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Mental dan kicauan murai batu yang bagus lebih banyak dipengaruhi ileh factor keturunan dan perawatan yang baik.

5. Paruh.
Bentuk paruh dapat menentukan besar kecilnya kicauan murai batu. Para kicauan mania lebih banyak memilih burung berparuh agak panjang dan tidak terlalu tebal, Burung berparuh seperti ini biasanya memiliki kicauan yang besar, keras dan tajam.

6. Kepala
Kebanyakan bentuk kepala murai batu agak bulat, Meskipun sulit, sebaiknya mencari kepala yang agak gepeng dan tidak terlalu bulat. Kepala seperti itu dapat menunjang penampilan dan gaya burung waktu berkicau.

7. Leher.
Umumnya murai berleher panjang akan berkicau panjang, sambung menyambung, keras dan tajam. Selain itu gaya saat berkicau murai batu yang berleher panjang lebih bagus dibandingkan murai batu berleher pendek.

8. Mata.
Jarang sekali penggemar burung yang memperhatikan mata bakalan. Yang penting mata itu sehat, tidak cacat atau tidak sedang sakit. Sebagian penggemar murai batu lebih suka memilih bakalan yang matanya melotot. Ada anggapan bahwa murai batu yang bermata melotot bersifat galak dan lincah. Selain itu ukuran badannya lebih besar dibanding burung sejenisnya.

B. Membedakan Murai batu Jantan dan Betina
Mengetahui perbedaan murai batu jantan dan Betina merupakan satu factor penting dalam tehnis pemeliharaan burung ini. Sebab hanya murai batu jantang saja yang dapat berkicau dengan bagus, Murai batu betina sebenarnya tidak bisu, tetapi kicauannya jarang dan suaranya kecil.

1. Ciri Fisik.
Burung murai batu yang dijual dipasar burung dapat dibagi menjadi tiga bagian tingkat usia: yaitu Dewasa, Muda hutan, Anakan. Ciri fisik muda hutan dan dewasa sama, akan tetapi yang agak berbeda dan cukup sulit dilihat ialah murai anakan. Berikut ini adalah cirri fisik masing masing golongan murai batu :
a. Burung murai batu jantan dewasa dan muda hutan:
- Bulu tumbuh berwarna hitam sangat pekat, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya Besar.
- Ekornya Panjang, besar dan kuat.
- Bulunya tidak terlalu kasar.
- Sisik kaki agak kasar.
b. Burung murai batu betina dewasa.
- Bulunya berwarna hitam agak kotor atau keabu abuan, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya berukuran kecil
- Ekornya pendek dan kecil
a. Burung Murai batu Anakan Jantan.
- Dibagian dada yang kelak ditumbuhi bulu berwarna hitam ada bintik warna cokelat
- Ukuran badan cukup besar dan agak panjang
- Ekor agak panjang dan besar.
- Disayap ada totol totol berwarna cokelat (belum hitam seluruhnya)
d. Burung Murai batu Betina Anakan.
- Dibagian dada kelak ditumbuhi bulu hitam kotor atau keabuabuan, ada ada bulu muda berwarna keputihan dan sedikit bercampur cokelat tipis. Wrna itu memanjang ke bawah.
- Badan agak kecil
- Ekor pendek dan kecil.

Demikian sekilas kiat mengetahui murai batu bakalan jantan dan betina agar para hobiis pemula komunitas murai batu mempunyai panduan jika hendak membeli atau memilih murai batu dewasa dan anakan. Semoga berhasil.(Red. Alberto”Ariesbertos”08)

KUNCI MEMILIH MURAI BATU BAKALAN

KIAT MEMILIH MURAI BATU
~~~~~~~~oo0oo~~~~~~~


Murai batu seperti juga burung-burung lainnya , sejak lahir sebenarnya sudah memiliki pola suara khas, Akan tetapi pola suara khas turunan itu belum cukup untuk membentuk karakter suara setiap burung sehinggal dihasilkan suara kicauan berkualitas tinggi. Untuk itu murai batu muda harus menirukan kicauan murai batu dewasa. Kalau tidak burung tersebut tidak akan mampu mengembangkan kemapuan berkicaunya secara maksimal.
Dengan proses seperti itu, tidaklah aneh jika murai batu muda biasa disebut bakalan kualitasnya juga berbeda. Pemelihihan bakalan murai batu yang tepat akan memudahkan pemiliknya untuk melatih burung tersebut sampai dapat berkicau dengan bagus. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bakalan antara lain : cirri fhisik, membedakan murai batu bakalan jantan dan betina, serta tingkat usia bakalan. Ketiga factor tersebut sering digunakan sebagai pedoman dalam memilih bakalan murai batu. Namun perlu diketahui ke tiga factor tersebut tidak menjadi jaminan bakalan murai batu kelak mampu berkicau bagus dan baik, masih ada pengaruh cara melakukan perawatan dan kondisi lingkungan. Bagus tidaknya kicauan murai batu baru akan terbukti setelah beberapa lama dalam perawatan.

A. Ciri-ciri Bakalan yang baik.

Syarat utama memilih bakalan ialah mencari burung yang sehat. Kesehatan burung (bakalan) dapat dilihat dari geraknya yang lincah, bulu sayap tidak mengembang, bulu kepala tidak berdiri dan burung tidak selalu diam disangkar. Ciri khusus untuk bakalan yang bagus dapat dibagi menjadi dua yaitu Ketrekan dan cirri fisik. Cirri fisik meliputi ukuran dan bentuk : tubuh, ekor, kaki, paruh kepala, leher dan mata.

1. Ciri Ketrekan.
Pengertian ketrekan disini ialah suara yang selalu disuarakan oleh setiap burung murai, suara trek…trek…trek…akan diperdengarkan oleh burung setiap ada sesuatu yang mencurigakan maupun sangkarnya didekati sambil melompat lompa ke jeruji sangkarnya. Besarnya suara ketrekan tersebut biasanya dijadikan pedoman untuk menilai kualitas bakalan murai batu, jika suaranya bersambung seperti : trek…trek…trek…maka bakalan murai batu tersebut akan bersuara keras bila sudah dewasa. Suara ketrekan yang pendek dan lamban merupakan ciri burung yg kicauannya tidak keras, Tentu saja potensi itu baru dapat berkembang jika burung ini dirawat dengan baik.








2. Ukuran dan Bentuk tubuh.
Bakalan murai batu yang bagus bertubuh besar dan panjang, pada saat berkicau bakalan murai batu yang seperti itu akan terlihat gagah, anggun dan menarik pada waktu dilombakan dan dapat mempengaruhi mental burung lainnya.

3. Ekor.
Keadaan ekor bakalan murai batu merupakan factor penting dalam memilih bakalan murai batu, Masalahnya dapat terjadi kemungkinan bulu ekor muraibatu tercabut saat burung ini ditangkap. Jika hal ini terjadi maka bulu ekor itu akan sulit tumbuh lagi.

4. Kaki.
Dalam memilih bakalan murai batu, jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terdapat di bagian bawah antara jari dan pangkal kuku.
Warna kaki murai batu ada 3 macam yaitu, : warna Cokelat muda kemerah-merahan, kuning keputihan. Para kicauan mania banyak yang percaya bahwa burung berkaki cokelat kehitaman adalah murai yang bermental baja. Sebenarnya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Mental dan kicauan murai batu yang bagus lebih banyak dipengaruhi ileh factor keturunan dan perawatan yang baik.

5. Paruh.
Bentuk paruh dapat menentukan besar kecilnya kicauan murai batu. Para kicauan mania lebih banyak memilih burung berparuh agak panjang dan tidak terlalu tebal, Burung berparuh seperti ini biasanya memiliki kicauan yang besar, keras dan tajam.

6. Kepala
Kebanyakan bentuk kepala murai batu agak bulat, Meskipun sulit, sebaiknya mencari kepala yang agak gepeng dan tidak terlalu bulat. Kepala seperti itu dapat menunjang penampilan dan gaya burung waktu berkicau.

7. Leher.
Umumnya murai berleher panjang akan berkicau panjang, sambung menyambung, keras dan tajam. Selain itu gaya saat berkicau murai batu yang berleher panjang lebih bagus dibandingkan murai batu berleher pendek.

8. Mata.
Jarang sekali penggemar burung yang memperhatikan mata bakalan. Yang penting mata itu sehat, tidak cacat atau tidak sedang sakit. Sebagian penggemar murai batu lebih suka memilih bakalan yang matanya melotot. Ada anggapan bahwa murai batu yang bermata melotot bersifat galak dan lincah. Selain itu ukuran badannya lebih besar dibanding burung sejenisnya.






B. Membedakan Murai batu Jantan dan Betina
Mengetahui perbedaan murai batu jantan dan Betina merupakan satu factor penting dalam tehnis pemeliharaan burung ini. Sebab hanya murai batu jantang saja yang dapat berkicau dengan bagus, Murai batu betina sebenarnya tidak bisu, tetapi kicauannya jarang dan suaranya kecil.

1. Ciri Fisik.
Burung murai batu yang dijual dipasar burung dapat dibagi menjadi tiga bagian tingkat usia: yaitu Dewasa, Muda hutan, Anakan. Ciri fisik muda hutan dan dewasa sama, akan tetapi yang agak berbeda dan cukup sulit dilihat ialah murai anakan. Berikut ini adalah cirri fisik masing masing golongan murai batu :
a. Burung murai batu jantan dewasa dan muda hutan:
- Bulu tumbuh berwarna hitam sangat pekat, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya Besar.
- Ekornya Panjang, besar dan kuat.
- Bulunya tidak terlalu kasar.
- Sisik kaki agak kasar.
b. Burung murai batu betina dewasa.
- Bulunya berwarna hitam agak kotor atau keabu abuan, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya berukuran kecil
- Ekornya pendek dan kecil
a. Burung Murai batu Anakan Jantan.
- Dibagian dada yang kelak ditumbuhi bulu berwarna hitam ada bintik warna cokelat
- Ukuran badan cukup besar dan agak panjang
- Ekor agak panjang dan besar.
- Disayap ada totol totol berwarna cokelat (belum hitam seluruhnya)
d. Burung Murai batu Betina Anakan.
- Dibagian dada kelak ditumbuhi bulu hitam kotor atau keabuabuan, ada ada bulu muda berwarna keputihan dan sedikit bercampur cokelat tipis. Wrna itu memanjang ke bawah.
- Badan agak kecil
- Ekor pendek dan kecil.

Demikian sekilas kiat mengetahui murai batu bakalan jantan dan betina agar para hobiis pemula komunitas murai batu mempunyai panduan jika hendak membeli atau memilih murai batu dewasa dan anakan. Semoga berhasil.(Red. Alberto”Ariesbertos”08)

Rabu, 03 September 2008

KICAU MANIA MURAI BATU







MENGENAL MURAI BATU


A. Keluarga besar Turdidae.
Burung termasuk makhluk yang mampu menyesuaikan diri meskipun sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Ribuan burung itu diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemajuannya, dimulai dari golonngan primitive sampai yang termaju.
Murai batu (Copsychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burng burung yang tergolong anggota keluarga turdidae tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis.
Turdidae terdiri dari 9 kelompok burung, sulit sekali mencari cirri khas dari kesembilan kelompok itu. Sebagian bersifat insektivor (pemakan serangga), tetapi sebahagian lagi lebih suka memakan buah buahan. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah burung anggota keluarga turdidae terkenal mampu berkicau merdu. Sebagai contoh American robin (Turdus migratorius) dan European robin (erithacus rubecula) yang terkenal rajin berkicau.
Sebagai anggota keluarga turdidae, Murai batu lebih senang tinggal di daerah yang ditumbuhi pepohonan yang agak rimbun, tetapi tidak terlalu tinggi. Daerah itu juga harus terletak dekat sumber air seperti sungai dan danau. Sumber air itu dipakai untuk mandi dan bercengkerama pada saat musim kawin, sekaligus menjadi gudang makanan dengan berlimpahnya serangga-serangga kecil.

B. Ciri dan Ragam Murai batu.
Para penggemar burung mengenal berbagai jenis murai batu sesuai dengan daerah asalnya. Murai batu lampung misalnya, berbeda dengan murai batu yang berasal dari Medan. Perbedaannya terletak pada bentuk fisik dan intonasi suara, maupun besar kecilnya suara, berikut dipaparkan ciri umum dan khusus beragam murai batu.

1. Ciri umum.
Pada burung murai batu ekor merupakan bagian paling menonjol karena lebih panjang dari pada badan. Jumlah bulu ekor 12 helai, 4 helai diantaranya berwarna putih dan 8 ekor lainnya berwarna hitam.
Pada bagian ekor yang hitam ada 2 helai bulu terpanjang dan terletak paling atas. Dua helai lagi yang lebih pendek terletak di bawahnya. Bulu ekor yang berwarna putih tersusun rapid an terletak di bagian paling bawah, panjangnya tidak seragam.
Kepala, leher, dada bagian atas, dan paruh berwarna hitam mengkilap. Badan bagian bawah berwarna cokelat. Warna burung betina hamper sama dengan jantan, tetapi di dada bagian atas ada warna cokelat.
Panjang merai batu jantan dapat mencapai 28 cm, sedangkan burung betina dapat mencapai 22 cm. Sifat burung ini pemalu akan tetapi kicauannya sangat merdu dan bermelodi serta sangat bervariasi.
Daya tarik murai batu tampak saat burung ini berkicau, sambil menirukan berbagai suara. dengan ekornya naik turun, kepalanya yang hitam mengkilap terangguk-angguk. Posisinya waktu bertengger persis seperti orang jongkok karena kedua kakinya dilipat.
MENGENAL MURAI BATU


A. Keluarga besar Turdidae.
Burung termasuk makhluk yang mampu menyesuaikan diri meskipun sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Ribuan burung itu diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemajuannya, dimulai dari golonngan primitive sampai yang termaju.
Murai batu (Copsychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burng burung yang tergolong anggota keluarga turdidae tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis.
Turdidae terdiri dari 9 kelompok burung, sulit sekali mencari cirri khas dari kesembilan kelompok itu. Sebagian bersifat insektivor (pemakan serangga), tetapi sebahagian lagi lebih suka memakan buah buahan. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah burung anggota keluarga turdidae terkenal mampu berkicau merdu. Sebagai contoh American robin (Turdus migratorius) dan European robin (erithacus rubecula) yang terkenal rajin berkicau.
Sebagai anggota keluarga turdidae, Murai batu lebih senang tinggal di daerah yang ditumbuhi pepohonan yang agak rimbun, tetapi tidak terlalu tinggi. Daerah itu juga harus terletak dekat sumber air seperti sungai dan danau. Sumber air itu dipakai untuk mandi dan bercengkerama pada saat musim kawin, sekaligus menjadi gudang makanan dengan berlimpahnya serangga-serangga kecil.

B. Ciri dan Ragam Murai batu.
Para penggemar burung mengenal berbagai jenis murai batu sesuai dengan daerah asalnya. Murai batu lampung misalnya, berbeda dengan murai batu yang berasal dari Medan. Perbedaannya terletak pada bentuk fisik dan intonasi suara, maupun besar kecilnya suara, berikut dipaparkan ciri umum dan khusus beragam murai batu.

1. Ciri umum.
Pada burung murai batu ekor merupakan bagian paling menonjol karena lebih panjang dari pada badan. Jumlah bulu ekor 12 helai, 4 helai diantaranya berwarna putih dan 8 ekor lainnya berwarna hitam.
Pada bagian ekor yang hitam ada 2 helai bulu terpanjang dan terletak paling atas. Dua helai lagi yang lebih pendek terletak di bawahnya. Bulu ekor yang berwarna putih tersusun rapid an terletak di bagian paling bawah, panjangnya tidak seragam.
Kepala, leher, dada bagian atas, dan paruh berwarna hitam mengkilap. Badan bagian bawah berwarna cokelat. Warna burung betina hamper sama dengan jantan, tetapi di dada bagian atas ada warna cokelat.
Panjang merai batu jantan dapat mencapai 28 cm, sedangkan burung betina dapat mencapai 22 cm. Sifat burung ini pemalu akan tetapi kicauannya sangat merdu dan bermelodi serta sangat bervariasi.
Daya tarik murai batu tampak saat burung ini berkicau, sambil menirukan berbagai suara. dengan ekornya naik turun, kepalanya yang hitam mengkilap terangguk-angguk. Posisinya waktu bertengger persis seperti orang jongkok karena kedua kakinya dilipat.

2. Murai batu Medan.
Murai batu Medan merupakan jenis murai terbaik di Indonesia. Apabila anda berjalan-jalan ke pasar burung dan mencari murai, maka sang pedagang pasti akan mempromosikan murai batu asal medan. Wajar sebab murai batu medan memamng lebih unggul daripada yang bersal dari daerah lain. Nkeunggulan terletak pada volume suara dan variasi kicauan serta bentuk badannya. Dan cirri khas murai medan terletak pada bulunya yang hitam mengkilap dan ekornya yang panjang.

3. Murai batu Lampung.
Bagi penggemar burung, murai batu lampung memang masih dibawah murai medan. Variasi kicauannya lebih sedikit dan mutu suaranya juga lebih rendah, variasi suara yang dimiliki akan diulang terus menerus dalam waktu yang sama.

4. Murai batu daerah lain.
Kemudahan transportasi juga turut berpengaruh terhadap ketenaran murai batu medan dan lampung, ini terbukti bahwa tidak semua burung murai batu medan benar berasal dari medan dan murai batu lampung benar benar asli berasal dari lampung. Daerah bengkulu, Sumatra selatan, dan riau daratan juga memiliki murai batu. Murai dari daerah tersebut juga masuk ke Jakarta melalui lampung, otomatis namanya menjadi murai batu lampung.

5. Murai batu Malaysia.
Murai batu asal Malaysia pernah dijual di pasar burung terbesar di Jakarta. Akan tetapi murai batu asal Malaysia sekarang sudah sulit dicari. Warna bulu dan bentuk badannya hamper sama dengan murai batu dari Indonesia, ekornya yang panjang mirip murai batu dari medan kemudian volume suara seperti murai asal lampung. Pedagang biasanya menjualnya dengan “merek” murai batu asal nedan.

Demikian sekilas mengenal murai batu bagi penggemar burung pemula. Nantikan article selanjutnya. (by: alberto : ttg kiat memilih murai batu yg baik)
2. Murai batu Medan.
Murai batu Medan merupakan jenis murai terbaik di Indonesia. Apabila anda berjalan-jalan ke pasar burung dan mencari murai, maka sang pedagang pasti akan mempromosikan murai batu asal medan. Wajar sebab murai batu medan memamng lebih unggul daripada yang bersal dari daerah lain. Nkeunggulan terletak pada volume suara dan variasi kicauan serta bentuk badannya. Dan cirri khas murai medan terletak pada bulunya yang hitam mengkilap dan ekornya yang panjang.

3. Murai batu Lampung.
Bagi penggemar burung, murai batu lampung memang masih dibawah murai medan. Variasi kicauannya lebih sedikit dan mutu suaranya juga lebih rendah, variasi suara yang dimiliki akan diulang terus menerus dalam waktu yang sama.

4. Murai batu daerah lain.
Kemudahan transportasi juga turut berpengaruh terhadap ketenaran murai batu medan dan lampung, ini terbukti bahwa tidak semua burung murai batu medan benar berasal dari medan dan murai batu lampung benar benar asli berasal dari lampung. Daerah bengkulu, Sumatra selatan, dan riau daratan juga memiliki murai batu. Murai dari daerah tersebut juga masuk ke Jakarta melalui lampung, otomatis namanya menjadi murai batu lampung.

5. Murai batu Malaysia.
Murai batu asal Malaysia pernah dijual di pasar burung terbesar di Jakarta. Akan tetapi murai batu asal Malaysia sekarang sudah sulit dicari. Warna bulu dan bentuk badannya hamper sama dengan murai batu dari Indonesia, ekornya yang panjang mirip murai batu dari medan kemudian volume suara seperti murai asal lampung. Pedagang biasanya menjualnya dengan “merek” murai batu asal nedan.

Demikian sekilas mengenal murai batu bagi penggemar burung pemula. Nantikan article selanjutnya. (by: alberto : ttg kiat memilih murai batu yg baik)