Kamis, 11 September 2008

KUNCI MEMILIH MURAI BATU BAKALAN

KIAT MEMILIH MURAI BATU
~~~~~~~~oo0oo~~~~~~~


Murai batu seperti juga burung-burung lainnya , sejak lahir sebenarnya sudah memiliki pola suara khas, Akan tetapi pola suara khas turunan itu belum cukup untuk membentuk karakter suara setiap burung sehinggal dihasilkan suara kicauan berkualitas tinggi. Untuk itu murai batu muda harus menirukan kicauan murai batu dewasa. Kalau tidak burung tersebut tidak akan mampu mengembangkan kemapuan berkicaunya secara maksimal.
Dengan proses seperti itu, tidaklah aneh jika murai batu muda biasa disebut bakalan kualitasnya juga berbeda. Pemelihihan bakalan murai batu yang tepat akan memudahkan pemiliknya untuk melatih burung tersebut sampai dapat berkicau dengan bagus. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bakalan antara lain : cirri fhisik, membedakan murai batu bakalan jantan dan betina, serta tingkat usia bakalan. Ketiga factor tersebut sering digunakan sebagai pedoman dalam memilih bakalan murai batu. Namun perlu diketahui ke tiga factor tersebut tidak menjadi jaminan bakalan murai batu kelak mampu berkicau bagus dan baik, masih ada pengaruh cara melakukan perawatan dan kondisi lingkungan. Bagus tidaknya kicauan murai batu baru akan terbukti setelah beberapa lama dalam perawatan.

A. Ciri-ciri Bakalan yang baik.

Syarat utama memilih bakalan ialah mencari burung yang sehat. Kesehatan burung (bakalan) dapat dilihat dari geraknya yang lincah, bulu sayap tidak mengembang, bulu kepala tidak berdiri dan burung tidak selalu diam disangkar. Ciri khusus untuk bakalan yang bagus dapat dibagi menjadi dua yaitu Ketrekan dan cirri fisik. Cirri fisik meliputi ukuran dan bentuk : tubuh, ekor, kaki, paruh kepala, leher dan mata.

1. Ciri Ketrekan.
Pengertian ketrekan disini ialah suara yang selalu disuarakan oleh setiap burung murai, suara trek…trek…trek…akan diperdengarkan oleh burung setiap ada sesuatu yang mencurigakan maupun sangkarnya didekati sambil melompat lompa ke jeruji sangkarnya. Besarnya suara ketrekan tersebut biasanya dijadikan pedoman untuk menilai kualitas bakalan murai batu, jika suaranya bersambung seperti : trek…trek…trek…maka bakalan murai batu tersebut akan bersuara keras bila sudah dewasa. Suara ketrekan yang pendek dan lamban merupakan ciri burung yg kicauannya tidak keras, Tentu saja potensi itu baru dapat berkembang jika burung ini dirawat dengan baik.








2. Ukuran dan Bentuk tubuh.
Bakalan murai batu yang bagus bertubuh besar dan panjang, pada saat berkicau bakalan murai batu yang seperti itu akan terlihat gagah, anggun dan menarik pada waktu dilombakan dan dapat mempengaruhi mental burung lainnya.

3. Ekor.
Keadaan ekor bakalan murai batu merupakan factor penting dalam memilih bakalan murai batu, Masalahnya dapat terjadi kemungkinan bulu ekor muraibatu tercabut saat burung ini ditangkap. Jika hal ini terjadi maka bulu ekor itu akan sulit tumbuh lagi.

4. Kaki.
Dalam memilih bakalan murai batu, jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terdapat di bagian bawah antara jari dan pangkal kuku.
Warna kaki murai batu ada 3 macam yaitu, : warna Cokelat muda kemerah-merahan, kuning keputihan. Para kicauan mania banyak yang percaya bahwa burung berkaki cokelat kehitaman adalah murai yang bermental baja. Sebenarnya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Mental dan kicauan murai batu yang bagus lebih banyak dipengaruhi ileh factor keturunan dan perawatan yang baik.

5. Paruh.
Bentuk paruh dapat menentukan besar kecilnya kicauan murai batu. Para kicauan mania lebih banyak memilih burung berparuh agak panjang dan tidak terlalu tebal, Burung berparuh seperti ini biasanya memiliki kicauan yang besar, keras dan tajam.

6. Kepala
Kebanyakan bentuk kepala murai batu agak bulat, Meskipun sulit, sebaiknya mencari kepala yang agak gepeng dan tidak terlalu bulat. Kepala seperti itu dapat menunjang penampilan dan gaya burung waktu berkicau.

7. Leher.
Umumnya murai berleher panjang akan berkicau panjang, sambung menyambung, keras dan tajam. Selain itu gaya saat berkicau murai batu yang berleher panjang lebih bagus dibandingkan murai batu berleher pendek.

8. Mata.
Jarang sekali penggemar burung yang memperhatikan mata bakalan. Yang penting mata itu sehat, tidak cacat atau tidak sedang sakit. Sebagian penggemar murai batu lebih suka memilih bakalan yang matanya melotot. Ada anggapan bahwa murai batu yang bermata melotot bersifat galak dan lincah. Selain itu ukuran badannya lebih besar dibanding burung sejenisnya.






B. Membedakan Murai batu Jantan dan Betina
Mengetahui perbedaan murai batu jantan dan Betina merupakan satu factor penting dalam tehnis pemeliharaan burung ini. Sebab hanya murai batu jantang saja yang dapat berkicau dengan bagus, Murai batu betina sebenarnya tidak bisu, tetapi kicauannya jarang dan suaranya kecil.

1. Ciri Fisik.
Burung murai batu yang dijual dipasar burung dapat dibagi menjadi tiga bagian tingkat usia: yaitu Dewasa, Muda hutan, Anakan. Ciri fisik muda hutan dan dewasa sama, akan tetapi yang agak berbeda dan cukup sulit dilihat ialah murai anakan. Berikut ini adalah cirri fisik masing masing golongan murai batu :
a. Burung murai batu jantan dewasa dan muda hutan:
- Bulu tumbuh berwarna hitam sangat pekat, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya Besar.
- Ekornya Panjang, besar dan kuat.
- Bulunya tidak terlalu kasar.
- Sisik kaki agak kasar.
b. Burung murai batu betina dewasa.
- Bulunya berwarna hitam agak kotor atau keabu abuan, terutama dibatas antara bulu yang berwarna hitam dan kecokelatan.
- Badannya berukuran kecil
- Ekornya pendek dan kecil
a. Burung Murai batu Anakan Jantan.
- Dibagian dada yang kelak ditumbuhi bulu berwarna hitam ada bintik warna cokelat
- Ukuran badan cukup besar dan agak panjang
- Ekor agak panjang dan besar.
- Disayap ada totol totol berwarna cokelat (belum hitam seluruhnya)
d. Burung Murai batu Betina Anakan.
- Dibagian dada kelak ditumbuhi bulu hitam kotor atau keabuabuan, ada ada bulu muda berwarna keputihan dan sedikit bercampur cokelat tipis. Wrna itu memanjang ke bawah.
- Badan agak kecil
- Ekor pendek dan kecil.

Demikian sekilas kiat mengetahui murai batu bakalan jantan dan betina agar para hobiis pemula komunitas murai batu mempunyai panduan jika hendak membeli atau memilih murai batu dewasa dan anakan. Semoga berhasil.(Red. Alberto”Ariesbertos”08)

Tidak ada komentar: